Rabu, 25 Mei 2016

Apakah Aku Berarti?

Untuk sahabat yang kukasihi.

Hati, perasaan setiap insan berbeda
Bagiku, perasaan ku hanya ruang hampa namun bernoda
Perasaan yang tidak ada artinya bagi yang lain
Hanya diisi dengan noda penolakan

Detik demi detik, hela demi hela nafas
Aku berusaha untuk menemukan arti hidupku
Aku berusaha memaknai makna kehadiranku
Hanya satu pertanyaanku, "Apa arti kehadiranku di dunia ini?"
"Apa arti kehadiranku bagi orang lain, orang lain selain sepasang manusia yang menyayangi aku dengan sepenuh hati, yang kupanggil ayah dan ibu?"

Aku berpetualang dalam kehidupan
Menjalani lika-liku, turun-naik kehidupan
Aku terus melangkah dan melangkah
Meski aku sadar, terus melangkah tanpa semangat dan arti.

Aku tak tahu ada rasa syukur di hari yang lalu
Aku telah melihat dia dalam beberapa waktu
Aku semakin sering melihat wajahnya
Aku semakin sering melihat gerak tubuhnya.

Aku merasa biasa saja
Semua awalnya berjalan biasa saja
Tapi lama kelamaan aku melihat sesuatu
Aku melihat sesuatu yang berbeda darinya.

Seiring berjalannya waktu aku mengenalnya
Wanita tangguh yang sungguh menginspirasi
Pemikir yang mengubah hidupku
Pemikirannya membuatku semangat untuk menjadi berarti

Aku merasa ada yang berbeda lagi.
Aku merasa dekat dan senang
Meski jarang bertemu, jarang bersama
Tapi aku merasa bahagia.
Hati ku dengan tulus berkata
"Aku mau memberikan kasih sayang ku yang kecil ini untukmu"

Aku mencoba memberi tanda
Aku hendak mengatakan langsung kepadanya
Tapi, apa daya ku
Waktu belum mempertemukan raga kami

dia mengatakan padaku ingin menjadi sahabatnya
Aku sangat paham bukan itu jawaban yang kuinginkan
Hatiku sakit, mimpi ku hancur, galau menghampiri
Tapi, aku harus rela
"Aku mau memberikan kasih sayang ku yang rapuh dan apa adanya ini untukmu, sahabatku"
"Aku rela mengubah harapanku, agar kau bahagia dan mimpi mu tercapai, sahabatku"

Apa yang terlintas dipikiranku saat ini?
Mungkin bisa ditebak, bahkan terlihat jelas.
Aku tak dapat menyembunyikan apa pun.
"Aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengan sahabatku".

Tapi, waktu tidak jua berpihak padaku.
Aku dan dia tidak dapat bertatapan langsung.
Hari ku semakin resah, hatiku semakin tak karuan
Tak ayal pikiran negatif menguasai ku.

Pertanyaan paling mencekam pun muncul
Pertanyaan yang menghantui ku
Pertanyaan yang terngiang jelas di benak ku
"Apakah aku berarti bagi dia, seorang yang ku kasihi itu?"

Aku terkadang iri dengan yang lain
Aku terkadang gundah dengan keadaan ku
Aku ingin bertemu dengan dia, seperti yang mereka rasakan.
Untuk menjawab satu pertanyaan lainnya
"Apakah engkau mengasihi aku, sahabat?"

Ketika aku melihat kegembiraannya
Ketika aku dapat merasakan kebahagiaannya
Keceriaan saat bertemu dengan orang-orang yang dia kasihi
Aku kembali bertanya di dalam hati.
"Apakah kehadiranku membuat dia bahagia? Atau malah mengganggu hidupnya?"

Aku pun ingin meluangkan waktuku bersama dia.
Aku rela mendengarkan keluh kesahnya
Aku akan dengan senang hati menjadi tempatnya mengadu.
Aku akan menyediakan hati, pikiran dan tenaga.
"Hanya agar aku berguna bagi mu, sahabat yang sangat ku kasihi."

Engkau merasa dirimu rapuh.
Kau katakan bahwa dirimu dihantui bayang kelam masa lalu.
Aku tidak akan memaksamu, aku ingin engkau sembuh dari lukamu
Aku ingin bersama mu dan menemani mu.
Dengan besar hati akan ku korbankan keinginanku yang lain bersama mu.
Tapi, "apakah kau bersedia ditemani oleh manusia kecil dan tak bisa apa-apa seperti ku?"

Apakah aku disayangi olehnya? Aku tidak tahu
Apakah dia peduli pada ku? Aku pun tak tahu.
Apakah dia ingin aku pergi dari hidupnya? Kalimat yang menghantui ku
Apakah aku berarti baginya? Hanya dia dan Sang Misteri kehidupan yang mengetahui nya.


Jakarta 26 Mei 2016



Pemimpi yang Keras dan Rapuh



P.S.
Mungkin coretan ini terlihat lucu, bahkan mungkin aneh
Coretan yang dibuat oleh seorang lelaki
Lelaki berperawakan tinggi besar, wajah seram, keras kepala.
Tapi perasaannya lembut bahkan cenderung rapuh
Luluh kerasnya hati itu ketika bersama orang yang dikasihinya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar